Sekarang ini masyarakat tampaknya sudah tahu bahwa diabetes itu sudah terbagi atas dua tipe. Ini bukan hal yang baru lagi. Mengapa? Sebab seiring waktu jumlah penderita diabetes semakin banyak.
Pengobatan sering menjadi masalah. Terutama pengobatan oral yang membutuhkan pola konsumsi yang teratur dan bersyarat. Umumnya penderita diabetes tipe 1 tidak mengonsumsi pengobatan oral. Mereka lebih sering memakai injeksi insulin. Berbeda dengan diabetes tipe 2 yang harus mengonsumsi pengobatan oral.
Apa saja obat yang perlu dikonsumsi bagi penderita diabetes tipe 2?
Banyak jenisnya. Bahkan sekarang sudah banyak perusahaan obat yang memproduksi bermacam-macam obat diabetes (khususnya tipe 2). Contoh obat-obat yang sering diberikan pada penderita diabetes tipe dua antara lain sulfonylureas, biguanides, Alpha-glucosidase inhibitor , thiazolidinediones, dan meglitinides.
Setiap obatnya memiliki cara kerja yang berbeda, manfaat yang berbeda, dan efek samping yang berbeda. Cara meminum obatnya pun berbeda!
Sulfonylureas
Obat jenis ini merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin lebih banyak lagi yang kemudian akan menurunkan kadar gula darah. Dikarenakan obat ini sangat bergantung pada pankreas, maka penderita diabetes yang memiliki gangguan pada pankreas tidak dianjurkan meminum obat ini. Juga bagi mereka yang memiliki alergi terhadap obat golongan sulfa tidak dibenarkan mengonsumsi obat sulfonylureas.
Obat ini mampu bekerja sepanjang hari, jadi sebenarnya cukup makan sekali sehari. Sebagian yang lain mengonsumsinya dua kali sehari. Tetapi walau demikian, tetaplah memakannya sesuai anjuran dokter Anda.
Obat sulfonylureas ini harus dikonsumsi sebelum makan. Kalau misalnya obat ini diresepkan sekali sehari maka obat ini harus dikonsumsi sebelum makan pagi setiap hari. Kalau Anda mengonsumsinya dua kali sehari maka lebih baik dimakan sebelum makan pagi dan sebelum makan malam setiap hari.
Contoh obat-obat yang tergolong sulfonylureas antara lain glyburide, glipizide, dan glimepiride.
Biguanides
Obat ini mampu menurunkan kadar glukosa darah dengan dua cara yaitu mengurangi proses hepatic gluconeogenesis yang normalnya memproduksi glukosa dan cara kedua yaitu meningkatkan sensitivitas insulin terhadap glukosa. Obat ini tidak meningkat kadar insulin. Bahkan dalam beberapa kasus obat ini justru mengurangi insulin.
Terkadang obat biguanides ini dapat mengurangi berat badan sehingga bisa memudahkan kita untuk mengontrol lemak dalam darah dan kolesterol.
Obat ini bisa dikonsumsi dua atau tiga kali sehari dan dimakan bersamaan saat makan (makan pagi, siang atau malam). Contoh obat biguanides antara lain metformin (glucophage).
Alpha-glucosidase inhibitor
Kini sudah ada dua jenis obat yang tergolong alpha-glucosidase inhibitor, yaitu acarbose (precose) dan miglitol (glyset). Obat-obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat enzim yang mencerna amilum (pati). Sehingga dampaknya akan memperlambat peningkatan kadar glukosa darah atau bahkan menurunkannya. Obat ini boleh dimakan sampai tiga kali sehari dan harus dimakan bersama suapan pertama setiap makan.
Thiazolidinediones
Obat generik dari jenis obat ini adalah pioglitazone dan troglitazone. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, agar glukosa dalam darah dapat masuk dengan mudah ke dalam sel sebagai energi.
Pioglitazone umumnya dimakan satu kali sehari dan harus teratur setiap harinya. Boleh dimakan tanpa atau dengan makanan. Biasanya dimakan saat pagi hari. Berbeda dengan troglitazone yang boleh dikonsumsi satu kali atau dua kali sehari. Namun harus dengan waktu yang teratur pula.
Cara makan obat yang berbeda!
Jadi, dari sekian banyak jenis obat anti-diabetes, setiap obatnya memiliki cara konsumsi yang berbeda. Dan ini harus diperhatikan untuk mendapat hasil atau dampak yang efektif!
Referensi:
Type 2 Diabetes Mellitus Medication, emedicine.com
When to take metformin, diabetesforums.com
Precose and Glyset (Starch Blockers), diabetesnet.com
Medications for Diabetes – Oral Medications, lifeclinic.com
Sumber: http://www.morphostlab.com/artikel/cara-minum-obat-anti-diabetes-yang-benar.html
Pengobatan sering menjadi masalah. Terutama pengobatan oral yang membutuhkan pola konsumsi yang teratur dan bersyarat. Umumnya penderita diabetes tipe 1 tidak mengonsumsi pengobatan oral. Mereka lebih sering memakai injeksi insulin. Berbeda dengan diabetes tipe 2 yang harus mengonsumsi pengobatan oral.
Apa saja obat yang perlu dikonsumsi bagi penderita diabetes tipe 2?
Banyak jenisnya. Bahkan sekarang sudah banyak perusahaan obat yang memproduksi bermacam-macam obat diabetes (khususnya tipe 2). Contoh obat-obat yang sering diberikan pada penderita diabetes tipe dua antara lain sulfonylureas, biguanides, Alpha-glucosidase inhibitor , thiazolidinediones, dan meglitinides.
Setiap obatnya memiliki cara kerja yang berbeda, manfaat yang berbeda, dan efek samping yang berbeda. Cara meminum obatnya pun berbeda!
Sulfonylureas
Obat jenis ini merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin lebih banyak lagi yang kemudian akan menurunkan kadar gula darah. Dikarenakan obat ini sangat bergantung pada pankreas, maka penderita diabetes yang memiliki gangguan pada pankreas tidak dianjurkan meminum obat ini. Juga bagi mereka yang memiliki alergi terhadap obat golongan sulfa tidak dibenarkan mengonsumsi obat sulfonylureas.
Obat ini mampu bekerja sepanjang hari, jadi sebenarnya cukup makan sekali sehari. Sebagian yang lain mengonsumsinya dua kali sehari. Tetapi walau demikian, tetaplah memakannya sesuai anjuran dokter Anda.
Obat sulfonylureas ini harus dikonsumsi sebelum makan. Kalau misalnya obat ini diresepkan sekali sehari maka obat ini harus dikonsumsi sebelum makan pagi setiap hari. Kalau Anda mengonsumsinya dua kali sehari maka lebih baik dimakan sebelum makan pagi dan sebelum makan malam setiap hari.
Contoh obat-obat yang tergolong sulfonylureas antara lain glyburide, glipizide, dan glimepiride.
Biguanides
Obat ini mampu menurunkan kadar glukosa darah dengan dua cara yaitu mengurangi proses hepatic gluconeogenesis yang normalnya memproduksi glukosa dan cara kedua yaitu meningkatkan sensitivitas insulin terhadap glukosa. Obat ini tidak meningkat kadar insulin. Bahkan dalam beberapa kasus obat ini justru mengurangi insulin.
Terkadang obat biguanides ini dapat mengurangi berat badan sehingga bisa memudahkan kita untuk mengontrol lemak dalam darah dan kolesterol.
Obat ini bisa dikonsumsi dua atau tiga kali sehari dan dimakan bersamaan saat makan (makan pagi, siang atau malam). Contoh obat biguanides antara lain metformin (glucophage).
Alpha-glucosidase inhibitor
Kini sudah ada dua jenis obat yang tergolong alpha-glucosidase inhibitor, yaitu acarbose (precose) dan miglitol (glyset). Obat-obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat enzim yang mencerna amilum (pati). Sehingga dampaknya akan memperlambat peningkatan kadar glukosa darah atau bahkan menurunkannya. Obat ini boleh dimakan sampai tiga kali sehari dan harus dimakan bersama suapan pertama setiap makan.
Thiazolidinediones
Obat generik dari jenis obat ini adalah pioglitazone dan troglitazone. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, agar glukosa dalam darah dapat masuk dengan mudah ke dalam sel sebagai energi.
Pioglitazone umumnya dimakan satu kali sehari dan harus teratur setiap harinya. Boleh dimakan tanpa atau dengan makanan. Biasanya dimakan saat pagi hari. Berbeda dengan troglitazone yang boleh dikonsumsi satu kali atau dua kali sehari. Namun harus dengan waktu yang teratur pula.
Cara makan obat yang berbeda!
Jadi, dari sekian banyak jenis obat anti-diabetes, setiap obatnya memiliki cara konsumsi yang berbeda. Dan ini harus diperhatikan untuk mendapat hasil atau dampak yang efektif!
Referensi:
Type 2 Diabetes Mellitus Medication, emedicine.com
When to take metformin, diabetesforums.com
Precose and Glyset (Starch Blockers), diabetesnet.com
Medications for Diabetes – Oral Medications, lifeclinic.com
Sumber: http://www.morphostlab.com/artikel/cara-minum-obat-anti-diabetes-yang-benar.html
No comments:
Post a Comment